Tulisan Nusantara

www.Tulisannusantara.blogspot.com
Blogger by : rendyadittt.
About Me
Hallo? Blogger ini kami tulis untuk pengetahuan umum masyarakat Indonesia dan untuk memenuhi persyaratan tugas Softskill di perkuliahan kami. .

Sunday, January 14, 2018






Pasca keberhasilan Gojek menguasai pasar transportasi online Tanah Air, sejumlah aplikasi transportasi besutan anak bangsa pun mulai unjuk gigi.

Bedanya, jika Gojek memulai bisnisnya dari Jakarta, banyak aplikasi jasa transportasi yang justru berkembang dari daerah.

Contohnya Jakuza yang berbasis di Sangatta, Kalimantan Timur. Jasa transportasi ini baru saja meluncurkan aplikasinya di Play Store bulan ini.

Founder Jakuza Eko Sulistianto mengatakan dia mendirikan Jakuza karena melihat peluang bisnis dari animo masyarakat di daerahnya. Apalagi sebagai kota kecil, jangkauan pemain besar seperti Gojek dan Grab belum sampai ke sana.

Selain Jakuza, baru-baru ini perusahaan jasa rental mobil konvensional PT Angelita Trans Nusantara meluncurkan aplikasi Atrans.

Saat ini aplikasi Atrans sudah tersedia di App Store dan Play Store. Layanan yang ditawarkan adalah Trans Ojek, Trans Car, Trans Hour-Rent, Trans Food, Trans Send, Trans Box dan Trans Day-Rent.

Atrans saat ini memiliki agen perwakilan di berbagai kota yaitu Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Palembang, Medan, dan Makassar. Agen-agen ini akan menyediakan kendaraan, yang dapat disewa oleh konsumen.

Selain itu ada B-trans yang berbasis di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Aplikasi besutan PT Borneo Transformasi Nusantara ini bahkan sudah diunduh lebih dari 5.000 orang di Play Store.

Aplikasi online B-Trans baru dirilis Februari 2017. Untuk saat ini hanya melayani daerah Martapura, Banjarbaru, Banjarmasin, dan Peleihari.

Selain ojek, B-trans juga menyediakan layanan carter mobil online, pesan antar makanan, barang dan dokumen, reservasi tiket sampai jual beli properti.

Namun Ojek online Bisnis kreatif dan inovatif yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang paling menonjol saat ini adalah Gojek. Yang merupakan industri baru di Indonesia. Kemampuan melihat peluang usaha dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia patut diacungi jempol. Gojek adalah pelopor bisnis Ekonomi Kreatif berbasis TIK di Indonesia, dalam waktu singkat perusahaan tersebut mampu menjadi sorotan masyarakat dan pelaku bisnis lainnya, sebagian kalangan pemerintahan pun memujinya dan menganggap itu sebagai ekonomi kreatif. Pro dan kontra di kalangan pelaku bisnis pun muncul, penolakan dan dukungan datang silih berganti, bahkan demo besar-besaran para pengemudi taxi, bis, mikrolet yang merasa terusik dan dirugikan dengan hadirnya Gojek turut mewarnai pro dan kontra kehadiran kedua bisnis kreatif tersebut di Indonesia. Bahkan menteri perhubungan sempat melarang beroperasinya Gojek, namun larangan tersebut mendapat perlawanan dan tantangan dari berbagai pihak, antara lain banyaknya protes dari masyarakat, kalangan akademisi, politikus, netizen, dan tentu saja para pengemudi Gojek itu sendiri merasa keberatan dengan larangan tersebut, melihat besarnya penolakan terhadap larangan operasi Gojek tersebut yang dapat berpotensi menimbulkan gejolak sosial yang mengganggu stabilitas ekonomi dan sosial Presiden turun tangan sehingga akhirnya larangan Menteri Perhubungan tersebut dibatalkan. Fenomena Gojek sebagai bagian dari industri kreatif tersebut yang mendapat sorotan dari berbagai pihak, mulai dari masyarakat umum, kalangan akademisi, profesional, politisi, aparatur pemerintahan telah menjadi berita skala nasional dan internasional. Kehadiran Gojek dengan inovasi dan kreativitas bisnisnya yang membawa manfaat luar biasa bagi banyak pihak khususnya masyarakat pengguna transportasi inilah yang menginspirasi penulis untuk membuat artikel dengan judul “Ekonomi Kreatif Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi ala Gojek”.

Kekurangan Gojek

Pernah mencoba memesan ojek online tapi tidak mendapat respon dari aplikasinya? Saya pernah. Ketika mencoba memesan ojek via Go-Jek, aplikasi yang saya gunakan tidak merespon, sehingga saya terpaksa menggunakan moda transportasi yang lain. Konon ini disebabkan salah satunya oleh over load-nya server si aplikasi, akibat tidak bisa menampung banyaknya user dan driver. Error ini juga pernah saya alami ketika mencoba memasukkan kode referral serta menentukan lokasi penjemputan.

0 comments:

Post a Comment