Sebelum Kita belajar tentang Masyarakat di pedasaan mari kita pelajari dulu arti kata Desa, dan Masyarakat sebagai Topik pembelajaran kita yaitu [ Ciri Masyarakat Pedasaan ] Menurut Blog Tulisan Nusantara.
APA ITU DESA ???
Menurut sumber wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Desa, atau udik, menurut definisi "universal", adalah sebuah aglomerasi permukiman di area perdesaan (rural). Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa. Sebuah desa merupakan kumpulan dari beberapa unit pemukiman kecil yang disebut kampung (Banten, Jawa Barat) atau dusun (Yogyakarta) atau banjar (Bali) atau jorong (Sumatera Barat). Kepala Desa dapat disebut dengan nama lain misalnya Kepala Kampung atau Petinggi di Kalimantan Timur, Klèbun di Madura, Pambakal di Kalimantan Selatan, dan Kuwu di Cirebon, Hukum Tua di Sulawesi Utara.
Sejak diberlakukannya otonomi daerah Istilah desa dapat disebut dengan nama lain, misalnya di Sumatera Barat disebut dengan istilah nagari, di Aceh dengan istilah gampong, di Papua dan Kutai Barat, Kalimantan Timur disebut dengan istilah kampung.
Begitu pula segala istilah dan institusi di desa dapat disebut dengan
nama lain sesuai dengan karakteristik adat istiadat desa tersebut. Hal
ini merupakan salah satu pengakuan dan penghormatan Pemerintah terhadap
asal usul dan adat istiadat setempat.
APA ITU MASYARAKAT ???
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
APA ITU DESA ???
Menurut sumber wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Desa, atau udik, menurut definisi "universal", adalah sebuah aglomerasi permukiman di area perdesaan (rural). Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa. Sebuah desa merupakan kumpulan dari beberapa unit pemukiman kecil yang disebut kampung (Banten, Jawa Barat) atau dusun (Yogyakarta) atau banjar (Bali) atau jorong (Sumatera Barat). Kepala Desa dapat disebut dengan nama lain misalnya Kepala Kampung atau Petinggi di Kalimantan Timur, Klèbun di Madura, Pambakal di Kalimantan Selatan, dan Kuwu di Cirebon, Hukum Tua di Sulawesi Utara.
APA ITU MASYARAKAT ???
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
LALU APA ITU CIRI MASYRAKAT PEDASAAN ???
Disini untuk sementara Tulisan Nusantara hanya membahas 7 ciri ciri masyarakat pedasaan di Indonesia. Untuk Ciri ciri masyarakat Luar indonesia anda bisa klik link berikut ini ( Ciri masyarakat Pedasaan di Luar Indonesia )
1. Homogenitas sosial
Bahwa masyarakat desa pada umumnya
terdiri dari satu atau beberapa kerabat saja, sehingga pola hidup tingkah laku
maupun kebudayaan sama/homogen. Oleh karena itu hidup didesa terasa tentram aman
dan tenang. Hal ini disebabkan oleh pola fikir, pola penyikap dan pola pandang
yang samadari setiap warganyadalam menghadapi masalah. Kebersamaa,
kesederhanaan, keserasian dan kemanunggalang selalu menjiwai setiap warga
masyarakat desa tersebut.
2. Hubungan primer
Pada masyarakat desa hubungan
kekeluargaan dilakukan secara musyawarah. Mulai masalah-masalah umum/masalah
bersama sampai masalah pribadi. Anggota masyarakat satu dengan yang lainnya
saling mengenal secara intim. Pada masyarakat desa masalah kebersamaan dan
gotong royong sangatlah diutamakan, walaupun secara materi sangatlah kurang
atau tidak mengijinkan.
3. Kontrol Sosial yang Ketat
Di atas yang dikemukakan bahwa
hubungan pada masyarakat pedesaan sangatlah intim dan diutamakan, sehingga
setiap anggota masyarakat saling mengetahui masalah yang dihadapi anggota yang
lain. Bahkan ikut mengurus terlalu jauh masalah dan kepentingan dari anggota
masyarakat lain. Kekurangan dari salah satu anggota masyarakat, adalah
kewajiban anggota lain untuk menyoroti dan membenahi.
4. Gotong royong
Nilai-nilai gotong royong pada
masyarakat pedesaan tumbuh dengan subur dan membudaya. Semua masalah kehidupan
dilaksanakan secara gotong royong, baik dalam arti gotong royong murni maupun
sukarela misalnya : nyelawat, menjenguk orang sakit, sedangkan gotong rotong
timbal balik misalnya: mengerjakan sawah, menyumbang dalam hajat tertentu dsb.
Macam-macam pekerjaan gotong royong :
·
Kerjasama untuk pekerjaan-pekerjaan yang timbulnya inisiatif
warga masyarakat itu sendiri (biasanya diistilahkan dari bawah).
·
Kerjasama untuk pekerjaan-pekerjaan yang timbulnya inisiatif
warga masyarakat itu sendiri berasal dari luar (biasanya berasal dari atas).
5. Ikatan Sosial
Setiap anggota masyarakat desa diikat
dengan nilai-nilai adat dan kebudayaan secara ketat. Bagi anggota yang tidak
memenuhi norma dan kaidah yang sudah disepakati, akan dihukum dan dikeluarkan
dari ikatan sosial dengan cara mengucilkan/memencilkan. Oleh karena itu setiap
anggota harus patuh dan taat melaksanakan aturan yang ditentukan. Lebih-lebih
bagi anggota yang baru datang, ia akan diakui menjadi anggota masyarakat
tersebut (ikatan sosial tertentu).
6. Magis Religius
Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa bagi masyarakat desa sangat mendalam. Bahkan setiap kegiatan kehidupan
sehari-hari dijiwai bahkan diarahkan kepadanya. Sering kita jumpai orang Jawa
mengadakan selametan-selametan untuk emminta rezeki, minta perlindungan, minta
diampuni dsb.
7. Pola Kehidupan
Masyarakat desa bermata pencaharian
di bidang agraris, baik pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan. Pada
umumnya setiap anggota hanya mampu melaksanakan salah satu bidang kehidupan
saja. Misalnya para petani, bahwa petani merupakan satu-satunya pekerjaan yang
harus ditekuni dengan baik. Bila mana bidang pertanian tersebut kegiatan
kosong, maka ia hanya menunggu sampai ada lagi kegiatan di bidang pertanian.
0 comments:
Post a Comment