Tulisan Nusantara

www.Tulisannusantara.blogspot.com
Blogger by : rendyadittt.
About Me
Hallo? Blogger ini kami tulis untuk pengetahuan umum masyarakat Indonesia dan untuk memenuhi persyaratan tugas Softskill di perkuliahan kami. .

Monday, October 31, 2016

1.    Pengertian Media Massa





Berbagai sumber menyebutkan, media massa (biasa disingkat "media" saja) berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium. Secara harfiah, media berarti perantara atau pengantar --dalam hal ini perantara atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Istilah media populer di dunia komunikasi dan dunia pendidikan. Di bidang komunikasi, media adalah saluran (channels) komunikasi. Di dunia pendidikan, media adalah alat (tools) untuk menunjang proses belajar-mengajar


Pengertian Media Menurut Bahasa

Kamus Bahasa Inggris umumnya mengartikan media sebagai alat, sarana, saluran, perantara, alat jalur (of communications), dan wasilah.


Kamus Online Dictionary mengartikan media sebagai hal yang terkait komunikasi, yakni media komunikasi massa seperti majalah, radio, dan televisi:

1.   a plural of medium.

2.   (usually used with a plural verb ) the means of communication, as radio and television, newspapers, and magazines, that reach or influence people widely.

Ensiklopedia Online Wikipedia juga mengartikan media terkait dengan saluran komunikasi. "Tools used to store and deliver information or data". Alat menyimpan dan menyampaikan informasi atau data.


Pengertian Media Menurut Istilah

Pengertian media menurut istilah umumnya terkait dengan komunikasi dan pendidikan. Umumnya, ketika orang menyebut media, maka yang dimaksud adalah media massa, yakni media komunikasi massa, seperti suratkabar, majalah, radio, dan televisi.

Menurut Leksikon Komunikasi, media massa adalah “sarana penyampai pesan yang berhubungan langsung dengan masyarakat luas, misalnya radio, televisi, dan surat kabar”.


Karakteristik Media Massa

Tidak semua media bisa disebut media massa. Karakteristik media massa terpopuler antara lain:

1.  Publisitas. Disebarluaskan kepada publik, khalayak, atau orang banyak.

2.  Universalitas. Pesannya bersifat umum, tentang segala aspek kehidupan dan semua peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut kepentingan umum karena sasaran dan pendengarnya orang banyak (masyarakat umum).

3.  Periodisitas. Tetap atau berkala, misalnya harian atau mingguan, atau siaran sekian jam per hari.

4.  Kontinuitas. Berkesinambungan atau terus-menerus sesuai dengan priode mengudara atau jadwal terbit.

5.  Aktualitas. Berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan peristiwa terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti kecepatan penyampaian informasi kepada publik.


Jenis-Jenis Media Massa

Jenis-jenis media massa saat ini secara garis besar dibagi tiga:

1.  Media Cetak (Printed Media): Suratkabar, Tabloid, Majalah.

2.  Media Elektronik (Electronic Media): Radio, Televisi, Film/Video

3.  Media Siber (Cyber Media): Website, Portal Berita, Blog, Media Sosial.


2.     Pengaruh positif dan negatif media terhadap pemuda:

Media massa merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan komunikasi. Pengaruh media massa berbeda-beda terhadap setiap individu. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan pola pikir, perbedaan sifat yang berdampak pada pengambilan sikap, hubungan sosial sehari-hari, dan perbedaan budaya. Perubahan sosial dimasyarakat berorientasi pada upaya untuk meninggalkan unsur-unsur yang mesti ditinggalkan, berorientasi pada pembentukan unsur baru, serta berorientasi pada nilai-nilai yang telah ada pada massa lampau.

Pemuda ada pada tahap kehidupan di mana mereka ingin diterima oleh rekan-rekan mereka, mereka ingin dicintai dan menjadi sukses. Media menciptakan gambaran ideal tentang laki-laki dan perempuan impian dan mengatakan kepada mereka tentang karakteristik orang yang sukses. Tanpa sadar media massa telah membawa masyarakat masuk kepada pola budaya yang baru dan mulai menentukan pola pikir serta perilaku masyarakat. Perubahan pola tingkah laku yang paling terasa ialah dari aspek gaya hidup dan aspek ini paling kelihatan dalam lingkungan generasi muda. Dampak yang ditimbulkan media massa beraneka ragam bisa berdampak positif ataupun negatif.


Pengaruh positif :

1.     Menambah wawasan dan pengetahuan, tayangan media seperti berita, kuis cerdas cermat, ataupun review tentang perkembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi pemuda.

2.     Melestarikan budaya, tayangan media yang mengangkat budaya daerah tertentu dapat mendorong pemuda untuk menjaga dan melestarikan budaya di lingkungannya sehingga mereka mempunyai kebanggaan terhadap budaya leluhurnya.

3.    Alat pemersatu bangsa, ketika isu tentang nasionalisme diangkat di media maka hanya dalam sekejap anak-anak muda bersatu membela tanah airnya.

4.   Meningkatkan kreativitas pemuda, media merupakan salah satu sarana pemuda dalam menyalurkan bakat dan kreativitasnya. Seperti misalnya adanya acara pencarian bakat, sehingga bakat-bakat terpendam anak muda dapat tersalurkan dengan baik.

5.   Jika ada olahraga yang semakin banyak mendapat perhatian oleh media dan menjadi popular di antara teman-teman dan masyarakat, maka Anda akan lebih cenderung untuk berlatih olahraga tersebut agar dianggap keren/gaul bersama dengan teman Anda. Hasilnya adalah bahwa Anda akan bersenang-senang dengan teman-teman dan menjadi lebih sehat karena olahraga yang Anda lakukan.


Media adalah salah satu instrumen yang sukses dalam memperkaya pengetahuan anak-anak, remaja dan orang tua agar menjadi orang yang sukses. Hal ini membentuk sikap kita terhadap kehidupan yang lebih baik.


Pengaruh negatif:

1.    Terjadinya perilaku menyimpang dari norma-norma sosial dan nilai-nilai budaya yang mana perilaku menyimpang tersebut dianggap sebagai bagian dari trend masa kini.

2.     Kecenderungan makin meningkatnya pola hidup konsumerisme

3.   Pengaruh negatif lain pada remaja yang telah berkembang pada tahun-tahun terakhir adalah anoksia dan obesitas. Ada jutaan remaja berjuang keluar dari obesitas. Dan mereka terkena dampak ribuan iklan junk food, dan bagaimana mereka menjadi kurus dan kaya.

4.  Berkurangnya minat belajar, rubrik dari layar TV dan media lainnya yang menyajikan begitu banyak unsur-unsur kenikmatan dari pagi hingga larut malam membuat menurunnya minat belajar dikalangan generasi muda

5.   Saya menyakini bahwa media massa merupakan salah satu sumber utama penyebab hal tidak bermoral seperti penggunaan obat-obatan, minuman keras, seks pra-nikah dan perzinahan yang mendapat penerimaan sekarang ini. Media menunjukkan hal-hal tersebut. Dan kita semua berpikir jika mereka melakukannya, mengapa kita tidak bisa? Hal ini ditanamkan dalam pikiran kita sehingga menganggap bahwa hal-hal tersebut adalah normal


SOLUSI PERMASALAH YANG ADA PADA PEMUDA

Masa remaja adalah masa di mana remaja dihadapkan pada berbagai konflik yang terjadi akibat perubahan-perubahan yang ada dalam diri remaja itu sendiri. Seperti perubahan fisik, emosional, sosial mereka. Masa muda merupakan “masa yang berapi-api” seperti lagu Rhoma Irama, ini memang sangat relevan. Keingintahuan mereka tentang segala sesuatu bisa berdampak buruk jika mereka tidak memiliki fondasi yang kuat untuk dijadikan batasan sampai mana mereka bisa melangkah. Pencarian jadi diri seorang pemuda menjadikan mereka mengadopsi segala gaya hidup (life style), sikap dan tingkah laku yang mereka mereka lihat atau yang menjadi tren dilingkungan, media massa ataupun media sosial. Di usia remaja akan banyak masalah dan tekanan yang akan dialami berkaitan dengan perubahan tersebut. Akhir-akhir ini banyak permasalahan remaja yang kerap muncul, permasalahan itu menjadi sangat kompleks dan memiliki dampak yang sangat buruk. Berikut beberapa permasalahan yang sering dihadapi remaja:


1.  Anak-anak Muda yang Bermasalah Dengan Orangtuanya

Tidak sedikit anak-anak muda yang memiliki hubungan yang tidak sehat dengan orangtuanya diakibatkan karena tidak terbangunnya rasa kepercayaan sejak dini di antara anak dengan orangtua.

Akhirnya anak lebih condong merasa nyaman dengan orang lain seperti sahabat atau mungkin pacar mereka. Maka tak heran anak-anak dengan kasus seperti ini sering tidak berada di dalam rumah atau lebih sering sibuk dengan gadget mereka. Karena bagi mereka, di luar merupakan tempat yang paling nyaman dibanding di dalam rumah.

Solusi :

Orangtua jangan hanya memberikan ceramah dan perintah ini dan itu kepada anaknya. Pemikiran anak remaja sudah berbeda ketika mereka masik kecil, disini mereka ingin didengar pendapat-pendapatnya, keinginan dan harapannya. Anak remaja juga butuh tempat untuk mencurhakan permasalahan yang dihadapinya. Sebaiknya disini orangtua jangan langsung menceramahi anak ketika mereka curhat, tetapi cukup dengarkan mereka dan mencoba seolah-olah anda turut merasakan apa yang anak rasakan saat itu. Sehingga mereka merasa diterima dan tidak merasa dihakimi oleh orangtuanya.


2.  Anak-anak Muda yang Hidup Dalam Konflik Batin & Citra Diri yang Buruk

Biasanya di umuran anak-anak muda, mereka masih memiliki perasaan yang tidak menentu dan hanya mengikuti kemauannya sendiri. Hal itu disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya faktor pencarian jati diri.

Tak sedikit dari anak-anak muda yang jatuh dalam pergaulan yang tidak baik dikarenakan saat proses pencarian jati diri itu, mereka masih membawa berbagai macam konflik batin di dalam dirinya. Akhirnya justru mereka menemukan ‘jati diri’ yang buruk di dalam pergaulannya dan mereka pun menganggap bahwa ‘jati diri’ mereka itu adalah benar.

Solusi :

Pondasi-pondasi agama yang kuat dapat membatasi pergaulan seorang anak. Sebaiknya pondasi agama ini ditanamkan sejak dini oleh orangtua kepada anaknya, sehingga ketika meranjak remaja nanti mereka mempunyai batasan mana yang baik dan buruk. Sehingga mereka tidak terjerumus kepada hal-hal yang negatif.


3.  Anak-anak Muda yang Tidak Mengetahui Dengan Jelas Tujuan Hidup Mereka

Banyak anak muda yang tidak mengetahui apa yang menjadi destiny atau jalan tujuan hidupnya. Sehingga mereka hanya berfokus kepada apa yang mereka anggap menguntungkan saja dan jarang berpikir untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi kepentingan orang banyak ataupun bangsa. Akhirnya mereka cenderung mencari kesenangan dan keuntungan mereka saja dan tidak mau bersusah-susah memikirkan hal lain yang tidak menyenangkan bagi mereka.

Solusi :

Orangtua harus peka dalam menggali bakat dan potensi anaknya. Setiap anak yang lahir ke dunia itu unik, tetapi terkadang mereka tidak mengetahui apa yang menjadi potensi yang ada pada diri mereka. Gali bakat dan potensi kemudian asah dan kembangkan, jangan memaksakan kehendak orangtua. Tetapi gali apa yang mereka sukai kemudian kembangkan sehingga bisa bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.



4.  Anak-anak Muda yang Ingin Mewujudkan Angan-angan dan Impiannya Tetapi Terhambat Oleh Berbagai Faktor

Banyak anak-anak muda yang memiliki kerinduan dan cita-cita namun terhalang dengan berbagai faktor entah finansial dari orangtua yang tidak memadai, skill atau kemampuan yang tidak mumpuni, mentalitas yang belum siap, emosi yang masih labil, pergaulan buruk dan lain sebagainya.

Solusi :

Permasalahan ini bisa dicegah dengan memberikan contoh perjuangan tokoh-tokoh idola yang sukses atau pahlawan bangsa. Jika di lingkungan keluarga, sekolah atau masyarakat mereka terbiasa bergaul dengan orang-orang yang mempunyai semangat juang tinggi secara otomatis pola pikir mereka akan terbentuk untuk dapat mencapai apa yang mereka cita-citakan. Bahwa kesuksesan seseorang itu dicapai bukan tanpa perjuangan.



5.  Anak-anak Muda yang Memiliki Masalah Dalam Hal Teman Hidup

Permasalahan anak muda juga seringkali terjadi di area pencarian pasangan atau biasa yang dikenal dengan kata pacaran. Hal ini terjadi disebabkan oleh banyak faktor, namun beberapa alasan yang sering kita temui adalah karena mereka mencari tempat kasih sayang atau hanya mengikuti tren pergaulan (yaitu pacaran).

Sehingga kebanyakan dari mereka akhirnya jatuh ke dalam pergaulan bebas atau tindakan seksualitas karena sejak dari awal konsep membangun hubungan dengan lawan jenis yang salah.

Solusi :

Sex education atau pendidikan sex sangatlah penting bagi remaja, hanya saja kita hidup di budaya timur yang masih menganggap sex sebagai hal yang tabu untuk dibahas. Seorang remaja harus mengtahui batasan-batasan dalam berpacaran, dengan sex education ini mereka jadi faham sejauh mana mereka dapat berhubungan dengan lawan jenisnya. Jangan sampai terjadi kehamilan diluar nikah yang bisa menghancurkan masa depan atau berujung pada aborsi.


6.  Anak-anak Muda yang Sudah Terlanjur Terjerumus Kepada Pergaulan yang Buruk dan Merusak

Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik

Ketika anak-anak muda terus berada dalam pergaulan yang buruk, maka hanya menunggu hitungan waktu saja kebiasaan yang baik dalam diri mereka akan mulai terpengaruh kepada pergaulan yang buruk itu. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang akhirnya terikat dengan pergaulan yang merusak itu seperti narkoba, seks bebas, percabulan (onani, pornografi,dll), rokok, minuman keras dan lain sebagainya. Bahkan apabila kebiasaan merusak itu tidak segera ditanggulangi dengan cepat maka efek buruknya akan dirasakan secara berkepanjangan dan mungkin bisa mematikan.

Solusi :

Rehabilitasi, tidak pernah ada kata terlambat untuk menjadi lebih baik. Mereka yang pernah menggunakan narkoba bukan hal yang mustahil untuk kembali pada kehidupan normal. Sudah banyak contoh orang-orang yang terjerumus pada narkoba namun mereka berhasil untuk keluar dari dunia setan itu. Dorongan keluarga dan lingkungan sangat penting dalam memberikan semangat dan motivasi kepada pengguna, sehingga mereka merasa optimis untuk menjadi lebih baik.



Maka dari itu, bagi kamu anak-anak muda untuk menjadi pribadi yang memiliki kematangan dan kedewasaan harus membangun diri sebaik mungkin. Kamu harus membangun mentalitas seorang pemimpin, setidaknya kamu bisa memimpin dirimu sendiri dan bertanggung jawab.


POTENSI - POTENSI YANG TERDAPAT PADA ANAK MUDA



Indonesia memiliki sejarah peran pemuda yang luar biasa. Kemerdekaan Indonesia dirintis oleh sekumpulan pemuda terdidik yang resah akan kemerdekaan bangsanya. Orgaisasi seperti SI (Sarekat Islam) dan Boedi Oetomo adalah dua organisasi pemuda yang menjadi tempat pengkaderan sempurna untuk para pemuda yang turut serta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Soekarno dan Hatta kedua proklamator mulai menyusun mimpi akan Indonesia merdeka semenjak mereka berada di masa kuliah. Proklamasi kemerdekaan Indonesia pun tidak akan teradi tanpa adanya tekanan dari golongan muda kepada golongan tua di masa krusial proklamasi kemerdekaan.

Sejarah tidak mungkin berbohong, ia hanya meninggalkan bukti nyata. Pemuda memiliki peran yang luar biasa besar terutama dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Peran yang kemudian dikaji dan dibicarakan secara luas yakni pemuda sebagai kekuatan moral, kontrol sosial dan agen perubahan. Ketiga peran pemuda ini muncul dikarenakan sifat pemuda yang penuh semangat, beridealisme tinggi dan memiliki ide dan inovasi yang tinggi tanpa tersandung realita dibandingkan dengan orang-orang tua yang telah berumur.

Kemudian sejarah mengulang kembali bagaimana kekuatan anak muda dapat membawa bangsa indonesia kepada era Refomasi, era demokrasi dimana setiap rakyat Indonesia dapat memilih para pemimpinnya secara langsung. Menggulingkan



       Masa depan suatu bangsa terletak ditangan generasi muda, karena merekalah yang akan membangun dan menggantikan pemimpin bangsa sebelumnya. Pemuda merupakan generasi yang mempunyai harapan untuk membangun negeri ini, namun dilain sisi banyak sekali masalah-masalah yang menghadang, apabila tidak ditanggapi dengan serius maka mengakibatkan kehilangan fungsi sebagai generasi penerus bangsa.

Selain memiliki permasalahan-permasalahan yang beragam, pemuda juga memiliki banyak potensi yang perlu dikembangkan  untuk membangun bangsa, antara lain :

1.     Idealisme dan Daya Kritis

Jika dilihat dari aspek sosiologi, pemuda Indonesia belum mapan dalam tahap ini, pemuda masih bias melihat kekurangan-kekurangan yang ada dalam tatanan sehingga dapat menimbulkan gagasan baru. Namun, kiranya sikap ini harus disertai dengan rasa tanggung jawab.

2.   Dinamika dan Kreatifitas. Dengan adanya sikap idealisme dan daya kritis yang kuat, berarti generasi muda dapat menimbulkan kreatifitas dan dinamika dalam tatanan berupa perubahan, pembaruan, dan menyempurnakan kekurangan yang ada.

3.     Keberanian Mengambil Resiko. Dalam upaya pembangunan pasti akan ada resiko resiko yang akan timbulnya, seperti melesetnya jadwal pembangunan, terhambat, atau bahkan gagal. Kaum muda dengan kesiapan pengetahuan, perhitungan dan keterampilan dapat mengatasi hal tersebut dengan baik dikarenakan, dan juga lebih berani dalam mengambil resiko.

4.     Optimis dan Semangat. Optimis dan semangat yang ada dalam jiwa generasi muda akan menjadi daya pendorong untuk menghasilkan sesatu yang lebih maju lagi sehingga terbentuknya mental yang kuat yang tidak mudah patah semangat.

5.     Sikap Kemandirian dan Disiplin. Dengan sikap kemandirian mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa, serta melaksanakan sesuatu dengan disiplin.

6.   Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan. Keanekaragaman pada pemuda, merupakan cermin keanekaragaman bangsa kita. Keanekaragaman tersebut merupakan potensi dinamis dan kreatif berdasarkan semangat sumpah pemuda serta kesamaan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

7.   Patriotisme dan Nasionalisme. Dengan sikap patriotism dan nasionalisme, generasimuda dapat dilibatkan dalam upaya pembelaan dan mempertahankan Negara.

8.     Sikap Kesatria. Sikap kesatria identik dengan sikap berani, mengabdi pada Negara serta rasa tanggung jawab social yang tinggi. Sehingga dengan sikap itu para generasi muda dpat menjadi pembela dan penegak hokum bagi masyarakat dn bangsa.

9.     Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknilogi. Ilmu dan teknologi saat ini berkembang sangat pesat, dengan ilmu tersebut generasi muda dapat menerapannya dilingkungan sekitar sebagai transformator dan dinamistator.



Sikap-sikap diatas wajib diasah dan dikembangkan secara menyeluruh dan berkesinambungan baik secara formal di dunia pendidikan maupun diterapkan/disosialisasikan di masyarakat, sehingga menjadi gaya hidup pemuda Indonesia yang berorientasi untuk terus berkarya membangun dan mengembangkan bangsa untuk mencapai kehidupan yang makmur dan sejahtera.

0 comments:

Post a Comment